KONAWE UTARA, tirtamedia.id – September 2022 lalu Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara peroleh realisasi Dana pinjaman sebesar Rp200 Miliar dari Bank Sultra. Anggaran tersebut diperuntukan pembangunan infrastruktur ruas jalan di beberapa titik kecamatan termasuk penataan tata ibukota Wanggudu.
PT. Manunggal Sarana Surya Pratama ( PT MSSP ) selaku kontraktor mitra kerja Pemda konut yang mendapat mandat untuk merampungkan pekerjaan pembangunan terkhusus pengaspalan jalan, dikomandoi langsung dan diawasi, dibimbing oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Konawe Utara.
Ashari, Direktur Eksekutif Explor Anoa Oheo ( EXOH ) Indonesia mengungkapkan bahwa di tahun 2013 silam di masa pemerintahan Aswad Sulaiman, PT. MSSP punya rekam buruk pada pekerjaan pengaspalan jalan umum yang menghubungkan Desa Andumowu dengan kelurahan Tinobu, aspalnya dibongkar hingga jejak kasusnya senyap dan anggaran lenyap sia-sia.
PT. MSSP selain perusahaan jasa kontraktor, MSSP memiliki IUP tambang di Desa Boenaga. Sejak eksploitasi juga banyak temuan pencemaran lingkungan hingga dampak banjir bandang melanda pemukiman warga
Pemda konut dari jilid-berjilid guyon percaya PT MSSP sebagai kontraktor handal “Bermain” dan jika main-main bisa dibayangkan pinjaman utang Pemda sebesar Rp200 miliar dikelola secara monopoli oleh PT. MSSP seperti apa jadinya daerah kita?
Sebenarnya bukan bukan masalah, sepanjang hasil pekerjaannya berkualitas dan mengenakkan hati. Namun sayang fakta terbalik PT. MSSP kembali berulah ugal-ugalan mengaspal. Proyek pengaspalan di kelurahan Tinobu, Basule dan Andumowu, anggaran lebih Rp9 miliar sepeser dari dana pinjaman itu dibuat tak semulus lobi-lobi pinjaman Pemda yang sudah bersusah payah.
Jalan aspalnya dibuat asal jadi, lambat, pada akhirnya dikerja terburu-buru, biasa kejar target masa kerja. Pasalnya anggaran dana pinjaman tersebut tidak boleh menyebrang tahun.
Kasus akal-akalan terjadi di beberapa titik ruas jalan seperti di Desa Basule. Pinggiran aspal mestinya rabat beton diganti dengan sirtu. Diduga speknya berubah akibat tidak mencapai target hari kalender.
Sangat tidak profesional padahal masa kerja saat itu masih kemarau panjang, mau alasan apalagi kerja lambat akhirnya kerja buru setoran (Buser). Tidak ada estetika bentuk aspal hitam enak dipandang mata, justru lebih terlihat lebih tinggi median sirtu daripada aspalnya, efeknya warga disuguhkan kotoran debu.
Ironis jalan di kelurahan Tinobu, PT. MSSP sepertinya berkelit-kelit sesuatu dari kegagalan. Pasalnya belum seminggu pengaspalan sudah main tambal padahal belum masuk tahap pemeliharaan. Menutupi aspal lubang dan bergelombang tapi fatal.
Ini kan lucu ibarat belum habis kontrakan basecampnya, buruan sudah perbaikan (pemeliharaan). Nih parah nih. ” Ungkap Ashari
Ashari, tidak menafikan rencana Pemda Konut dalam melakukan upaya percepatan pembangunan, keinginannya pasti baik. Apalagi pinjaman dari bank Sultra, otomatis juga ada pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Tugas kita sebagai masyarakat adalah mengawasinya setiap pembangunan apa saja di kampung kita, karena dari sisi pembangunan itu, hasilnya kita sendiri yang nikmati.
Di tengah kesibukan pemerintah daerah Konut termasuk wakil rakyat kita dalam persiapan menyambut HUT Konut ke 17 tahun mungkin menjadi alasan luput dari pantauan atau pengawasan
Selain itu apapun dalihnya, mestinya dana pinjaman tersebut harus dibarengi pengawasan ketat sebagai upaya efisiensi penggunaan anggaran. Karena dana tersebut namanya “Utang Daerah” yang wajib dibayar ganti. Olehnya itu harus tepat sasaran, agar dimanfaatkan secara utuh oleh masyarakat, tidak sekedar bersifat simbol. Belum lama di pakai, rusak.
Sebagai kesimpulan, Ashari dengan sedikit wejangan menitip harapan penting nya kita sebagai warga konut untuk bersama-sama menjaga harkat dan martabat Daerah
Dana yang dipinjam oleh Pemda adalah utang rakyat. Jika prosesnya baik maka itu adalah kesejahteraan. Sebaliknya jika tidak berjalan baik, maka jelas merugikan kita semua.
Sebagai penutup, peran yudikatif dalam rangka pencegahan korupsi, setelah rilis ini menjadi konsumsi publik semoga ada respon untuk turun bersama di lapangan. Kami siap mengawal dan mendampingi.
Konawe Utara, 30 Desember 2023
Penulis: Ashari. s.sos/ Direktur Eksekutif Explor Anoa Oheo.