KENDARI, tirtamedia.id -Palang Merah Indonesia Sulawesi Tenggara (PMI Sultra) menyebut pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Kendari berdampak pada menurunnya minat masyarakat untuk donor darah.
PMI Sultra mencatat, per tanggal 6 sampai 31 Juli 2021 stok darah menurun 50 persen, sementara permintaan darah tetap sama. Dimana pada bulan Juni lalu tercatat 900 kantong darah tersedia, namun di bulan Juli hanya kurang lebih 300 kantong saja.
“Penurunan itu sudah terjadi sejak awal PPKM, karena banyak instansi maupun lembaga yang membatalkan kegiatan donor darahnya, sementara donor sukarela ataupun donor pengganti dari keluarga pasien itu juga kita dibatasi karena aturan vaksin,” ujar Veny Silvana Rahman, Kepala Tata Usaha PMI Sultra, Sabtu (14/8).
Veny mengatakan, aturan vaksin dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) yang diterbitkan pada awal PPKM lalu bahwa donor darah hanya dapat dilakukan 14 hari setelah vaksin, ini salah satu penyebab stok darah berkurang.
“Tapi setelah rapat virtual tangga 30 Juli bersama Kemenkes, aturannya diubah menjadi 3 hari setelah vaksin dosis pertama dan 7 hari setelah vaksin dosis ke dua,” papar Veny.
Setiap hari sejak awal Agustus 2021, ada 20 hingga 30 permintaan kantong darah dari rumah sakit di kota Kendari, sementara stok darah yang tersedia selalu kurang dari 10 kantong darah per hari. Ditambah lagi ada 7 kegiatan donor darah dari instansi, organisasi dan swasta yang direncanakan bulan ini dibatalkan oleh penyelenggara akibat PPKM.
“Yang bisa kita lakukan sekarang hanya mengupayakan pendonor dari keluarga pasien dan sosialisasi tentang perubahan syarat donor terkait pasca vaksinasi itu,” tutup Veny.
Penulis : Muhammad Anca