KENDARI, tirtamedia.id – Anggota DPRD Kota Kendari Laode Muhammad Rajab Jinik memantau pelayanan pasien Demam Berdarah Dengue atau DBD di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari. Senin (29/01/2024).
Hal ini dilakukan akibat tren DBD di kota Kendari mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak memasuki musim penghujan di Januari 2024. Akibatnya, sejumlah Rumah Sakit kewalahan melayani pasien penderita DBD.
Dalam kunjungan ini Rajab mendatangi sejumlah ruangan atau tempat perawatan hingga memantau ruang UGD yang kini dijadikan sebagai tempat menginap, karena ruangan perawatan lainnya sudah tidak mampu menampung para pasien.
“Ini akan kita coba perbaharui karena merupakan tanggung jawab kita bersama. Kita minta Pj Wali Kota memperbaiki ini, dalam segi fasilitas infrastruktur karena parah tidak melebih rumah kos ini kamar-kamarnya,” katanya.
Rajab juga menyebutkan beberapa fasilitas ruang perawatan dianggap masih sangat minim sebab pasien hanya menggunakan kipas angin pribadi untuk mendapatkan udara saat perawatan.
“Kesehatan ini menjadi sangat prioritas, kita heran rumah sakit pakai kipas angin pasien buka jendela sendiri itu tidak masuk akal, makanya kita minta agar Pj wali Kota Kendari untuk memperhatikan fasilitas rumah sakit ini,” ungkapnya.
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari itu berharap pemerintah kota (Pemkot) segera melakukan perencanaan penambahan gedung sebab dengan kondisi yang ada saat ini infrastruktur untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dianggap kurang efektif.
“Kita minta PJ Wali Kota untuk merancang penambahan gedung dan kita akan bantu dalam penganggaran yang menjadi tugas DPRD,” ungkap Rajab.
Sementara itu wakil direktur RSUD Kota Kendari, drg. fauziah menjelaskan, perawatan pasien di unit gawat darurat dilakukan sebab sejumlah ruangan inap telah terisi oleh pasien lain.
Unit gawat darurat yang biasanya hanya untuk observasi pasien kini sudah menjadi ruang inap sementara sebelum dipindahkan ke ruangan perawatan.
“Sebenarnya peruntukannya ini bukan untuk pasien rawat inap akan tetapi ranjang penuh, apa boleh buat terpaksa ada yang menginap di IGD yang itu semestinya tempat observasi,” katanya.
Atas sejumlah temuan layanan kesehatan yang kurang memadai tersebut DPRD Kota Kendari akan mendesak Pj Wali Kota untuk membenahi fasilitas di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.
Sebab, Rumah Sakit Umum Daerah Kendari saat ini telah menjadi fasilitas kesehatan tempat rujukan pasien dari berbagai daerah di Sulawesi Tenggara.
Diketahui, data dari Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Kendari, angka pasien penderita DBD hingga per 19 Januari kemarin yaitu mencapai 296 kasus.
Reporter : Husni Mubarak.