KENDARI, Tirtamedia.id – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae geram dengan tindakan Pemerintah Sulawesi Tenggara (Sultra) yang membiarkan ratusan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Tunas Bangsa Mandiri bermalam di kantor DPRD Sultra selama dua pekan lebih.
Tindakan Gubernur Sultra Ali Mazi yang belum memberikan solusi, terkait status TKBM yang bekerja di Pelabuhan Bungkutoko maupun Pelindo, membuat Ridwan Bae kesal sehingga dia memilih untuk turun tangan langsung.
Dia menilai, masyarakat Sultra apalagi buruh tidak boleh ditelantarkan dan dibiarkan berlarut-larut dalam masalah. Seharusnya, semua stakeholder terutama OPD lingkup Sultra, KSOP, Pelindo harus bergerak cepat.
“Jangan lupa, para buruh kita ini sebenarnya mencari uang untuk kerja hari ini. Kerja hari ini untuk makan hari ini. Jadi memang harus menjadi perhatian kita. Mereka tidak bisa kita biarkan, tidak bisa kita tonton, dan mereka ini perlu binaan dari kita,” ujarnya saat ditemui.
RB sapaan akrab Ridwan Bae menegaskan, Gubernur Sultra Ali Mazi, jangan menutup mata. Sudah 16 hari mereka membawa istri dan anak serta kebutuhan lainnya, bermalam dan mangkal di DPRD Sultra. Tapi sampai saat ini, orang nomor satu di Sultra ini belum juga menemui mereka.
“Gubernur Sultra mungkin melalui Sekdanya agar segera mengambil langkah-langkah konkrit, terkait bagaimana kesepakatan kita tadi. Mereka saudara kita, anak kita, keluarga kita, mereka harus diberi kesempatan hidup layak sebagaimana manusia yang hidup di dunia ini,” bebernya.
Mantan Bupati Muna dua periode ini menjelaskan, kehadirannya di hadapan ratusan buruh ini untuk memberikan mereka solusi.
RB mengaku sudah berbicara dengan Sekda Sultra, Nur Endang Abbas agar segera mengambil langkah tegas. Katanya, mereka akan segera bertindak dan mengikutsertakan kepada instansi yang terkait baik Perhubungan, Koperasi Tenaga Kerja, KSOP, Pelindo, DPRD, TKBM itu sendiri agar bersama-sama menuju Ibu Kota mempertanyakan dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi ini.
“Jalan keluar tadi telah kita sepakati. Rupanya persoalan ini telah diambil alih oleh pusat dan lima lembaga. Olehnya kita tidak boleh diam di sini, kita harus menyelesaikan masalah ini bertemu dengan mereka semua supaya tuntas,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu TKBM Tunas Bangsa Mandiri yang ada di tempat ini mengaku, sudah 16 hari mereka tinggal di depan gedung DPRD Sultra. Yang menemui mereka hanya Ridwan Bae dan Suwandi Andi.
“Pokoknya kita masih di sini sebelum ada kejelasan. Pulang juga di rumah mau kerja apa,” pungkasnya.
Penulis: Herlis Ode Mainuru