KOLAKA,tirtamedia.id – Rusaknya puluhan hektar lahan pertanian milik warga Desa Pondre, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, yang diduga akibat tanggul milik PT. Ceria Nugraha Indotama (CNI) jebol, pada Kamis lalu (26/8), terus menuai kritikan.
Seorang aktivis lingkungan, Hariadi yang juga sebagai ketua himpunan mahasiswa dan pemuda Desa Pondre, mengatakan pihak CNI tidak serius menangani kerusakan lingkungan di sekitarnya.
“Pasalnya dari sejumlah kasus yang telah terjadi, meraka hanya mengutamakan pemberian ganti rugi kepada masyarakat yang terdampak, padahal untuk antisipasi dampak lingkungan yang kerap terjadi seperti tidak ada perhatian serius,” ujarnya, Sabtu (28/8).
Menurutnya, dampak yg dirasakan masyarakat tidak hanya bagi pemilik perkebunan dan pemukiman namun juga sudah ke area persawahan warga. Namun fasilitas umum seperti jalan trans Sulawesi juga terganggu akibat luapan air yang berasal dari sedimen pond atau tanggul air PT. CNI tidak berfungsi maksimal.
“karena sudah sering terjadi begini, saya lihat pihak perusahaan yang nyatanya telah menimbulkan kerugian kepada masyarakat, tidak seratus persen mengambalikan kerugian yang menjadi masalah ditengah masyarakat, kenapa saya katakan demikan, karena kejadian yang sebelumnya juga begini,” jelasnya.
Untuk diketahui, luas lahan masyarakat terdampak luapan air yang diduga akibat tanggul PT. CNI jebol, kurang lebih sekitar 30 hektar. Selain itu, ratusan bibit padi juga hilang terbawa arus hingga menyisakan endapan lumpur.
Penulis : MHR