KENDARI, tirtamedia.id – Kejanggalan kematian Bripda AIR (19) personel polisi di Kota Kendari Sulawesi Tenggara dikuak pihak keluarga. Ayahnya mengatakan, sebelum meninggal korban sempat mengeluhkan rasa sakit di bagian perut.
Bripda Adiwidya Ilham Ramadhan (AIR) meninggal dunia pada Jumat 2 Februari 2024 lalu. Almarhum meninggal saat tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kendari dan divonis menderita penyakit DBD.
Ayahnya Parhan menyebutkan anaknya meninggal tidak wajar sebab sebelum meninggal almarhum mengeluhkan rasa sakit di perut. Diduga, korban mengalami kekerasan fisik saat menjalani masa orientasi di Mako Brimob Polda Sultra.
“Waktu itu tidak salah hari keempat dia (almarhum) mengeluh sakit di bagian perut bahkan saya sentuh sedikit dia kesakitan,” kata Parhan ditemui di rumahnya Selasa (27/02/2024).
Tidak hanya itu kata dia almarhum juga sempat mengeluarkan darah segar dari mulut sebelum dan sesudah meninggal hingga saat korban akan di kebumikan.
“Darah itu kebanyakan keluar dari mulut, bahkan sampai dikafani pun masih ada darah, itu keluar darah segar,” ungkapnya.
Sebelum dirawat di RS Bhayangkara Kota Kendari, personel yang baru saja lulus sebagai anggota Polri pada 2023 lalu itu sempat dirawat di Klinik Brimob Polda Sultra selama dua hari.
Saat dalam perawatan, keluarga mengaku tidak menerima informasi terkait kondisi korban. Mereka baru menerima informasi saat korban di pindahkan ke RS Bhayangkara Kendari.
“Yang kita tau itu klinik itukan 2 kali 24 jam, ini sampai dua hari dirawat di klinik kita orang tua tidak pernah dikasih kabar, nanti dikabari sudah di rumah sakit,” ucapnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Iis Kristian menyampaikan korban terkonfirmasi meninggal dunia akibat menderita penyakit DBD.
“Memang korban itu terkonfirmasi dari pihak rumah sakit penjelasannya bahwa korban itu menderita DBD,” ujarnya.
Reporter : Husni Mubarak.