Opini : Ashari, S.Sos, Direktur Eksekutif EXplor Anoa Oheo
KONAWE UTARA, Tirtamedia.id – Perjuangan panjang Pemerintah Kabupaten Konawe Utara dibawah kepemimpinan Bupati Konut, Ruksamin menghadirkan investor di Tanah Oheo terus digaungkan. Bahkan tak sedikit nyinyiran bernada negatif kerap dialamatkan pada Pemkab Konut atas deretan kegagalan rencana pembangunan pabrik pemurnian nikel yang sebelumnya hadir.
Berdasarkan data, sejak tahun 2014 hingga tahun 2020 lalu, dengan interval 8 tahun silam. Sederet perusahaan gagal merealisasikan rencana pembangunan smelter di wilayah kabupaten Konawe Utara. Mulai dari perusahaan plat merah hingga swasta. Ada PT Aneka Tambang Tbk, PT Modern Nickel, PT Sungai Mentari Fajar, PT Cinta Jaya, PT Konutara Sejati, PT Golindo Land Indonesia. Terakhir perusahaan asal Korea Selatan dengan brand PT Made By God (MBG) yang terbilang corporate raksasa.
Kerikil tajam perjalanan Pemkab Konut dalam menghadirkan investasi tak luput Bully-an, cacian bahkan makian terus dilontarkan di media sosial. Kegagalan bukan akhir dari segalanya untuk menyerah. Melalui Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara, H. Ruksamin selaku Bupati Konut terus berpikir, bergerak, merancang dan berbenah pantang mundur dengan satu tekad mewujudkan impian dan cita-cita masyarakat dan daerah untuk melihat dan merasakan dampak penting dari sebuah pembangunan yang berkelanjutan dengan berasaskan keadilan dan pemerataan menuju Konut sejahtera dan berdaya saing.
Ikhtiar, doa dan perjuangan masyarakat dan Pemkab Konut yang dirawat selama ini meruntuhkan opini negatif. Hadirnya Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin pada acara peletakan batu pertama NT Corp atau PT. Nusantara Industri Sejati (NIS) di Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai bukti awal perjuangan Pemkab Konut.
Kehadiran RI 2 di Konut menjadi kebanggan tersendiri bagi masyarakat dan Pemkab Konut. Apalagi dapat mendengar langsung sambutan KH. Ma’ruf Amin jika Kabupaten Konawe Utara berpotensi mendukung hilirisasi pertambangan dengan cadangan nikel terbesar di Indonesia.
Meskipun sejauh ini proses hilirisasi masih belum maksimal. Olehnya itu, pemerintah mendorong pembangunan kawasan Industri oleh PT Nusantara Industri Sejati (NIS) mampu mengoptimalkan nilai tambah hilirisasi, menciptakan lapangan kerja dan mendorong perekonomian daerah.
Direktur Eksekutif Explore Anoa Oheo optimis dengan perjuangan Pemda hari ini. Tidak ada alasan untuk tidak terwujudnya Smelter di Konut. Sebab sebagai daerah penghasil dengan cadangan laterit terbesar, dengan potensi nikel berkualitas tinggi, tersedia layaknya surga nikel jatuh di Bumi Oheo Konawe Utara.
Peletakan batu pertama oleh Wapres merupakan simbolis pembangunan industri smelter yang paling pertama dilakukan di awal tahun 2022 pada masa periode kedua H Ruksamin yang merupakan serangkaian proses tahapan yang disyaratkan oleh undang-undang.
Suatu wujud apresiasi kepada PT NIS dengan serius membuktikan rencana eksistensinya membangun kawasan industri di wilayah Kecamatan Motui. Bukan perjalanan singkat dan pengorbanan kecil yang dilalui oleh PT. NIS selama kurun waktu setahun berjalan.
Mulai dari proses sosialisasi di tengah masyarakat, koordinasi yang massif, negosiasi kepemilikan lahan hingga tiba dengan mulus Ground Breaking Ceremony. Bukan dengan modus berbagi sembako, beras dan gula pasir atau menjanjikan sesuatu, justru konsep humanis PT NIS dapat memikat dan mendapatkan tempat dihati masyarakat Konut untuk mendukung serta berjuang bersama.
Perlu digaris bawahi kehadiran PT. NIS sangat jauh berbeda yang sebelumnya telah gagal mendirikan smelter maupun dari perusahaan lain yang juga berencana. Tidak ada protes nada sumbang, apalagi negatif thinking secara aktualisasi ekonomis di lapangan tidak ada sedikitpun dapatkan keuntungan atau pun modus trik investasi bodong alias investor bunglon.
Sehingga tak ada keraguan buat kami generasi muda dengan kehadiran PT. NIS terhadap rencana yang akan dilakukan. Karena tahapan demi tahapan berjalan sesuai dengan proses sesuai perundang-undangan. Tidak melanggar RTRW, tidak berkegiatan atau memanfaatkan keuntungan, benar-benar clear dulu baru action.
Sebagai pegiat dan agen control terkait isu pertambangan, Ashari yang juga sebagai Dewan Kehormatan Himpunan Pengusaha Tolaki Indonesia DPD Konawe Utara ( HIPTI-Konut) akan terus eksis mengawal sampai benar-benar industri pengolahan dan pemurnian nikel berdiri kokoh. Ini merupakan komitmen kedaerahan dan cita-cita kami sejak dulu agar bisa membuka ruang lapangan kerja baru serta menciptakan perekonomian berbasis multiplier effect.
Pandangan kami terhadap PT. NIS bukan berarti sudah melakukan Ground Breaking Ceremony lalu dikatakan itu sudah berhasil. Setidaknya pelaksanaan kegiatan itu sudah menjadi bukti tunaikan keseriusannya terhadap janji yang awal akan direncanakan ke tahap selanjutnya.
Dari keistimewaan prosesi kegiatan membuat kami benar-benar yakin karena dihadiri langsung oleh Wapres, bukan kelas menteri. Karena berangkat dari pengalaman, sekian perusahaan yang melakukan upacara peletakan batu pertama pembangunan industri smelter di Sulawesi Tenggara yang dihadiri langsung oleh pemerintah Pusat, selain Konut pernah PT. Ceria Nugraha Indotama ( CNI ) di Kabupaten Kolaka Utara yang dihadiri oleh Wakil Menteri ESDM. Di lapangan progres pembangunan industri nya tidak meyakinkan rampung sampai tahun 2024. Semoga Konut dengan penguatan RI 2 mampu meroket sampai benar-benar tungkunya bisa berasap.
Rencana industri pertambangan di Konut tidak hanya di gagas oleh PT NIS. Ada PT Tiran Mineral yang fokus pada penataan lahan untuk persiapan Ground Breaking. Semoga momen itu bisa dihadiri langsung oleh Presiden RI, Joko.Widodo sekaligus berkunjung di kabupaten nikel Bumi Oheo Konut. Kita doakan. Amin.
Konawe Utara, 21 Mei 2022