KENDARI, tirtamedia.id – Sekilas keseharian Bripka Suhardi sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tak jauh berbeda dengan polisi lainnya, menjalankan tugas sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.
Namun siapa yang mengira, setiap hari selepas tugas di Ditpolair Polda Sultra, Bripka Suhardi memilih menggunakan waktu istirahatnya untuk nyambi sebagai guru anak-anak yatim piatu yang ada di Panti Asuhan Shabri Kelurahan Watu-watu, Kecamatan Kendari, Kota Kendari.
Pria yang akrab disapa Suhardi ini bercerita, mulai mengajar sejak 2020 tanpa meminta bayaran sepeserpun. Saat itu, ia mengaku terpanggil untuk membantu memberikan pendidikan bagi anak-anak yang ada di panti asuhan.
Meski sempat terkendala pandemi Covid-19, namun tidak menyurutkan semangatnya untuk mengabdikan diri di panti asuhan yang ada di Kota Kendari.
“Panggilan hati, sejak dua tahun lalu sudah mulai terpanggil untuk membantu anak-anak di panti asuhan. Tapi karena pandemi Covid-19 banyak kegiatan di kantor, sehingga saya berusaha mencari-cari waktu untuk bisa berbagi dengan anak-anak di panti,” katanya.
Di sana, ia mengajarkan anak-anak di panti agar tetap termotivasi dalam mengenyam pendidikan, terutama pendidikan agama. Semua kurikulum pembelajaran pun dibuat sendiri, dengan berkoordinasi dengan pihak panti.
“Alhamdulillah diterima dengan baik, sehingga materi yang saya sampaikan materi di sini dari usia dini sampai tingkat SMA. Mulai dari edukasi, motivasi dan pengenalan diri , sehingga mereka tidak merasa kecil dibanding anak-anak seusia mereka di luar sana,” harapnya.
Selain pendidikan agama, lanjutnya, anak-anak di panti yang umumnya yatim piatu ini juga diberi pengetahuan tentang hukum, utamanya yang berkaitan dengan pelanggaran yang kerap dilakukan oleh masyarakat. Namun dengan cara yang lebih humanis.
“Semua hal kita berikan pengetahuan ke anak-anak, agar ketika dewasa mereka sudah mengerti banyak hal dan bisa memilih dan memilah setiap tindakan,” ucapnya.
Tidak hanya memberi edukasi dan motivasi bagi anak panti, ia juga membuka layanan cukur gratis bagi anak panti. Bahkan bakat cukurnya telah dimilikinya sejak 2011 itu, membuat anak-anak lebih senang dengan penampilan yang rapi.
“Setiap libur sekolah atau lebaran, banyak anak-anak yang datang di rumah. Mereka bahkan mengantri untuk dicukur,” ujarnya sambil tertawa kecil.
Bripka Suhardi berharap, apa yang dilakukannya dapat memberikan motivasi anak-anak panti untuk terus rajin belajar, dalam mencapai cita-cita yang mereka inginkan.
Sementara itu, Pengurus Panti Asuhan Sabri, Jamil menyambut baik kegiatan sosial yang dilakukan oleh Bripka Suhardi yang rela meluangkan waktu untuk anak-anak di panti.
“Semoga apa yang diajarkan bapak Bripka Suhardi bisa menjadi motivasi anak-anak di sini, untuk sebagai bekal mereka nanti,” singkatnya.
Tim Redaksi