JAKARTA, tirtamedia.id – Sebanyak 64 ribu jiwa penduduk di Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggunakan aliran listrik untuk keperluan kebutuhan rumah tangga.
Tingginya pemakaian listrik membuat pasokan listrik di Konawe Utara sering kali mengalami pemadaman bergilir akibat daya listrik yang tidak stabil.
Hal ini disampaikan Bupati Konawe Utara Ruksamin, saat mengikuti rapat koordinasi atau Rakor lintas sektor pembahasan RTRW Provinsi Sultra tahun anggaran 2024 di Jakarta pada Senin (20/11/2023) kemarin.
Ruksamin mengatakan minimnya daya listrik di Kabupaten Konawe Utara disebabkan karena aliran listrik hanya bertumpu pada aliran dari Kota Kendari.
Salain itu kata Ruksamin saat ini Pemda Konawe Utara terkendala lahan untuk pemasangan tiang listrik tambahan karena memakai kawasan hutan lindung.
“Mulai dua tahun lalu kami membuat surat untuk meminjam lahan 8 kilometer utamanya yang masuk hutan lindung untuk jalur listrik pak,” katanya.
Ruksamin berharap bila diberi izin, pihaknya bersama PLN akan sesegera mungkin membangun tiang untuk pemasangan jalur kabel antara Meluhu Kabupaten Konawe menuju Belalo.
“Karena kalau dipaksakan (dayanya) naik (yang dari Kendari) itu bisa terbakar dia punya kabel pak. Jadi satu-satunya jalan itu lewat Uhala yang tembus ke Konawe Utara,” ujarnya.
Pasalnya ungkap Bupati dua periode itu bila pasokan listrik memadai akan berdampak pada perekonomian masyarakat dan pendapatan daerah.
Penulis : Husni Mubarak.