KENDARI, tirtamedia.id – Harga sejumlah sembilan bahan pokok (Sembako) seperti beras dan gula pasir di Pasar Tradisional Kota Kendari mengalami kenaikan harga.
Pasar Anduonohu misalnya, terpantau harga beras mengalami kenaikan dari harga Rp 10.000 per liter, naik menjadi Rp 12.000 per liternya.
Sedangkan beras yang berukuran 50 kilogram dijual dengan harga Rp 447.000, dari harga penjualan sebelumnya yakni berkisar Rp 444.000.
Untuk beras yang berukuran 25 kilogram dijual dengan harga Rp 260.000, dari penjualan 250.000, dan untuk 10 kilogram naik Rp 110.000 dari harga Rp 100.000.
Tidak hanya harga beras, kenaikan juga terjadi pada penjualan gula pasir. Untuk ukuran 50 kilogram, semula dijual Rp 585.00, kini naik menjadi Rp 660.000.
Salah seorang pedagang, Jupri mengatakan, kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok sudah terjadi dalam beberapa minggu terakhir.
“Kalau kenaikan harga beras sudah terjadi sekitar dari dua minggu yang lalu. Sedangkan gula pasir baru kemarin ini,” kata Jupri, Rabu (26/01/2022).
Lebih lanjut Jupri menjelaskan, kenaikan harga beras disebabkan karena kurangnya hasil panen dari petani lokal yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Jadi untuk jenis berasnya yang rata-rata kita jual di sini, yaitu jenis beras Konawe. Akhir-akhir ini memang pemasukan beras di Kendari berkurang,” ujarnya.
Sementara untuk kenaikan harga gula pasir di pasar tradisional, menurut sejumlah pedagang disebabkan karena persediaan stok di Kota Kendari saat ini mulai berkurang.
Untuk diketahui, selain harga beras putih kenaikan juga terjadi pada jenis beras merah dan beras ketan. Pedagang mengaku per liter beras merah dijual dengan Rp 12.000.
Sedangkan untuk penjualan beras ketan, mengalami kenaikan yang cukup drastis. Ukuran 50 kilogram sebelumnya dijual Rp 550.000, kini naik menjadi Rp 660.000.
Penulis : Husni Mubarak