KENDARI, tirtamedia.id – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari mendorong politik gagasan yang berbasis program dan visi misi jangka panjang pada pemilu 2024. Hali ini bertujuan untuk mendorong sektor pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah kita mesti hidupkan perdebatan yang sehat sebagai orientasi memberdayakan masyarakat secara mandiri, konsekuen, dan berkelanjutan.
Sistem kepemiluan yang berjalan selama ini, masih minim gagasan-gagasan politik yang berorientasi masa depan rakyat dan berbentuk program nyata yang bisa menyentuh semua komponen masyarakat. ,” ujar Rasmin Jaya saat pelantikan dan rapat kerja pengurus DPC GMNI Kendari Periode 2023-2025 di Gedung Kwarda Sulawesi Tenggara pada 20 November 2023.
“Kesalahan memilih pemimpin kedepannya akan berdampak buruk, tidak saja bagi rakyat melainkan masa depan daerah juga dipertaruhkan. Oleh karena itu, kecerdasan dalam memilih pemimpin dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan, tentu itu juga meningkatkan kualitas demokrasi agar semakin baik,” katanya.
Pendidikan politik harus menjadi tanggung jawab semua pihak, khususnya para elite politik yang memiliki kedudukan strategis atau sedang memiliki peran sentral dalam sistem politik. Tanpa terjadinya pendidikan politik yang sehat dan baik, maka dipastikan tidak akan terjadi peningkatan kecerdasan politik publik. Pada akhirnya publik akan selalu terjerumus dalam kesalahan yang sama dari waktu ke waktu dalam menentukan pemimpinnya dan akan selalu dijadikan kambing hitam dalam kepentingan para elite politik.
“Itu kemudian harus kita antisipasi bersama untuk meminimalisir hal-hal yang tidak kita inginkan seperti turbulensi dan chaos politik dalam pesta demokrasi tahun 2024 ini,” bebernya.
Mantan ketua Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UHO periode 2019-2020 juga menyampaikan, pelajaran dan hikmah bahwa pemilu adalah instrumen politik yang memberi ruang kepada warga untuk menyeleksi pemimpin politik yang baik, bijaksana, dan mampu menjaga amanat rakyat. Maka dengan demikian, jika terbentuk pendidikan politik yang rasional akan tercipta pemilu yang berkualitas, warga akan menentukan pemimpin politik yang berorientasi masa depan.
“Itu tergantung dari kejujuran elite politik dalam memberikan pendidikan politik kepada publik sebab masyarakat adalah kekuatan politik yang tak bisa dibendung, bekerja dengan penuh keyakinan, sepenuh hati, dan tak menjanjikan mimpi di siang bolong,” ungkapnya.
Pengajaran yang diperlukan adalah mengenai bagaimana menentukan pemimpin politik yang bijaksana terhadap rakyat agar masyarakat dapat memilih pemimpin politik yang memiliki sifat amanah, dapat dipercaya, teladan, transparan, dan visioner. Sosok pemimpin itu dapatlah ditebak adalah seorang figur yang dapat menerima amanah daerahnya secara benar, bukan mengkhianati dengan janji yang tidak sesuai dengan legitimasi rakyat.
“Euforia politik menjelang momentum pesta demokrasi, ada banyak pelaku politik yang alih-alih mampu membawa kekuasaan politik pada tujuan kesejahteraan masyarakat justru sama sekali tidak memahami benar hakikat, makna dan fungsi politik, kekuasaan dan juga kepemimpinan politik yang bijaksana justru terjerumus kepada kepentingan yang pragmatis,” ungkap Rasmin.
Pemuda Muna Barat juga ini, menuturkan tidak sedikit para pelaku politik yang bermunculan hanya menjadikan rakyat sebagai sarana mengepul suara dan hanya meramaikan pemilu setiap lima tahunnya. Keteladanan para elite politik memang menempati porsi cukup besar dalam proses pendidikan politik bagi publik sehingga ini menjadi modal dalam mencari simpati.
Sebagai upaya kepedulian dan rasa tanggung jawab, para elite politik mampu melihat masyarakat agar bisa berdaya guna di segala sektor, seperti di bidang pendidikan, pertanian, perikanan, peternakan, dan pariwisata sehingga diperlukan pemetaan potensi di beberapa daerah yang strategis. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi penting untuk menunjang kemandirian ekonomi sehingga dibutuhkan kesadaran bersama dan menjadi modal dasar dan sasaran utama.(**)