KENDARI, Tirtamedia.id – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Lio dipercaya sebagai pembicara dalam acara Akademik Konferensi Internasional.
Tiga pemateri lainnya yang turut dihadirkan yakni Willy Renandya, Dosen Nanyang Technological University dari Singapura. Kemudian, Herlina yang juga Dosen Universitas Negeri Jakarta, dan Mahjabeen Hussein, selaku Independent Researcher and Advisor Iowa City, Amerika Serikat.
Dalam acara itu, Asrun Lio menyebut bahwa generasi muda mempunyai peran besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Sultra yang salah satunya melalui Pendekatan Model Kurikulum Merdeka Belajar.
“Dalam kurikulum ini, generasi muda bisa mengkaji strategi untuk menghilangkan hambatan dalam pembelajaran pendidikan bahasa dan literasi, bahkan bisa mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya di bidang pendidikan bahasa, sastra, linguistik, dan budaya,” ujarnya Rabu (30/11/2022).
Saat membawa materi dalam kegiatan tersebut, mantan Kepala Pusat Studi Eropa UHO juga mengatakan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Sultra, tidak hanya melalui cara itu saja.
Tapi, dari potensi dan kemauan generasi muda sendiri yang perlu ditingkatkan baik dengan life skills maupun bidang kebudayaan dengan kearifan lokalnya.
“Maka dengan demikian maka kemajuan SDM maupun infrastruktur dapat berkembang dengan cepat, baik, dan benar,” tambah lulusan S3 The Australian National University of Canberra ini.
Asrun Lio yang juga membuka sekaligus menutup kegiatan dengan tema Freedom to Learn : fostering quality education and removing classical barriers in language education and literacy (Merdeka Belajar : meningkatkan kualitas pendidikan dan menghilangkan hambatan dalam pembelajaran pendidikan bahasa dan literasi) berharap, kegiatan tersebut penting dan perlu dilakukan.
“Kegiatan ini tentunya sangat positif dan perlu dilakukan. Selain untuk menambah pengalaman dan pemahaman belajar para kalangan muda, cara-cara untuk meningkatkan keterampilan atau skill belajar juga dengan mudah diketahui,” tutupnya.
Penulis: Herlis Ode Mainuru