KENDARI, Tirtamedia.id – Seorang emak-mak bernama Siti Ratna mendesak aparat kepolisian agar bergerak lebih cepat mencegah terjadinya balapan liar, Selasa (5/4/2022).
Emak-emak ini mengaku lokasi yang sering dijadikan balapan liar adalah di depan Kampus Lama UHO, Jalan Bunga Matahari, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dia menyebut, di hari ketiga ramadhan, jalan raya tersebut terus dijadikan arena balapan liar. Para pembalap liar mulai berpacu kendaraan setiap pukul 05.00 WITA, sedangkan polisi datang di tempat tersebut setelah para remaja sudah lama melangsungkan balapan hingga sejam lebih.
“Iya, setiap subuh mereka balap-balap disini. Sudah lama mereka balap-balap baru tiba polisi, harus lebih cepat datang,” katanya saat ditemui di lokasi.
Siti menambahkan, jika ingin membubarkan para pembalap liar ini, seharusnya polisi berpencar dan mengepung setiap jalur yang ada agar mereka tak bisa melarikan diri.
“Jangan langsung muncul dari arah yang sama dan menyalakan bunyi sirine, pasti mereka lari,” kesalnya.
Katanya, suara bising knalpot bogar yang digunakan para remaja itu sangat mengganggu warga yang ada di sekitar itu. Sudah ada beberapa warga yang berusaha mencegah balapan liar tersebut termasuk RT/RW setempat tetapi sampai saat ini masih saja terjadi.
Sementara itu, Kabag Ops Polresta Kendari, Kompol Jupen Simanjuntak mengatakan, di hari ketiga Operasi Tertib Ramadhan ini, ada 15 unit motor yang diamankan.
Untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya balapan liar yang masih dilakukan oleh para remaja, Polres Kendari akan menempatkan sejumlah personel di beberapa titik yang dijadikan arena balapan liar.
“Untuk itu kami akan terus lakukan antisipasi dalam bentuk patroli gabungan dan patroli dari Polsek-polsek lebih awal lagi. Semua ini dilakukan agar orang yang menjalankan ibadah ramadhan bisa tenang dan tentram,” pungkasnya.
Penulis: Herlis Ode Mainuru