KENDARI, Tirtamedia.id – Ratusan sopir truk yang menggelar unjuk rasa tolak dugaan mafia solar, terlibat bentrok dengan sekelompok orang tak dikenal (OTK) yang ada di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Puuwatu dan SPBU Anduonohu, Senin (1/8/2022).
Awalnya, para sopir sedang demo. Saat memasuki kawasan SPBU dan menginstruksikan pihak SPBU agar menghentikan pelayanan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar, tiba-tiba sekelompok OTK datang menghalangi mereka.
Beberapa diantara OTK itu mengejar beberapa sopir yang memasuki kawasan SPBU. Kericuhan tak terhindarkan, bahkan OTK dan sopir truk terlibat adu mulut. Beberapa OTK juga nyaris melayangkan pukulan kepada para sopir truk.
Kericuhan itu tak berlangsung lama. Saat kejadian, aparat kepolisian langsung membubarkan kedua pihak. Pendemo dan OTK berhasil diredam polisi.
“Mereka (OTK) itu adalah mafia solar. Mereka tidak terima kalau kami (sopir truk) menghentikan pelayanan bahan bakar solar. Harus ditindak, mereka hanya cari keuntungan sendiri, kami yang terlantar saat mengantri,” kesal Ketua Persatuan Sopir Truck Sultra, Ramlan Djen Usman saat ditemui Tirtamedia.id.
Usai kericuhan itu, polisi berjaga ketat dan mengamankan kawasan SPBU dengan mengerahkan mobil patroli, mereka mengawal massa aksi hingga selesai melakukan unjuk rasa di Kantor DPRD Kota Kendari.
Untuk diketahui, dalam aksi tersebut, sopir truk membawa 12 tuntutan.
1. Melarang truk yang menimbun solar.
2. Menghentikan penggunaan nomor antrian.
3. Melarang truk kontainer gunakan solar subsidi.
4. Membatasi penggunaan solar sesuai jenis kendaraan.
5. Setiap kendaraan hanya mengisi solar subsidi 1 kali dalam sehari.
6. Menormalkan kembali pelayanan SPBU.
7. Menuntut pemerintah membuka semua SPBU melayani solar subsidi.
8. Menghilangkan pungli.
9. Mencabut izin atau pasokan SPBU yang melanggar aturan.
10. Menuntut pengelola SPBU membuat pernyataan resmi terkait kelancaran bahan bakar.
11. Membentuk tim pengawasan di area SPBU.
12. Mendesak DPRD agar menuangkan tuntutan itu dalam Perda.
Penulis: Herlis Ode Mainuru