KENDARI, Tirtamedia.id – Ratusan emak-emak saling berdesak-desakan di halaman Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra) saat mengantri untuk membeli minyak goreng dengan harga murah, Selasa (15/3/2022).
Demi mendapatkan minyak goreng 2 liter merk Sabrina dengan harga Rp 28 ribu ini, ribuan warga telah memadati kantor tersebut sejak pukul 05.30 WITA.
Meski belum ada petugas yang mengatur jalannya antrian, mereka nekat membuka gerbang sendiri dan memulai barisan di lokasi pembagian minyak.
Akibatnya, warga yang berburu tempat terlibat saling dorong bahkan cekcok sesama pengantri.
Saat petugas mulai membuka gerbang dan melayani pengantri, setiap pengunjung memperlihatkan fotocopy Kartu Keluarga (KK) sekaligus menjadi syarat untuk mendapatkan minyak tersebut.
Selanjutnya, petugas memberi cap jempol sebagai tanda bahwa mereka sudah mengantri agar tidak melakukan antrian kembali.
Di lokasi antrian yang padat, petugas hanya melayani dua jalur antrian saja, tapi warga yang tak sabar berulah dan aksi dorong-dorongan mewarnai pasar murah tersebut.
Pantauan media ini, sekelompok emak-emak nampak kelelahan akibat desak-desakkan, beberapa diantaranya sampai terbaring dan pingsan. Tak ada petugas medis di lokasi itu, mereka dirawat langsung oleh rekannya bahkan petugas yang berjaga.
“Ibu, kita minum dulu, jangan mi mengantri kalau tidak sanggup lagi,” ujar salah seorang petugas kepada pengantin yang terbaring di area antrian.
Ibu yang tidak diketahui identitasnya itu nampak pucat. Dia dipandu oleh petugas untuk mencari tempat yang sepi dari kerumunan sembari menenangkan diri.
Beberapa jam mencari ketenangan dan diberi perawatan seadanya oleh petugas, dengan lesu dan kucuran keringat sang ibu berjalan meninggalkan lokasi itu membawa minyak goreng miliknya.
“Saya tidak sanggup mi mau jalan lagi,” kata ibu tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra, Laode Muhammad Fitrah Arsyad mengakui, pihaknya kecolongan di Pasar Murah hari pertama ini.
“Kita tidak tahu kalau dari subuh sudah mengantri. Padahal rencana pukul 08.00 WITA, baru kita mulai. Ini akan menjadi evaluasi kami besok,” tuturnya.
Untuk diketahui, dalam antrian ini, Disperindag Sultra menyiapkan 1.200 liter minyak goreng dan akan berlangsung selama 5 hari kedepan.
Penulis: Herlis Ode Mainuru







