KENDARI, tirtamedia.id – Anak penderita gizi buruk atau stunting menjadi hal serius yang harus ditangani oleh pemerintah sehingga diharapkan mampu meminimalisir angka stunting.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Kendari menyebutkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan angka penderita stunting saat ini mencapai 415 kasus.
Hal ini disampaikan langsung Kepala Dinas P2KB Kota Kendari Andi Dadjeng saat mengunjungi balita penderita gizi buruk di Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari. Rabu (25/10/2023).
Andi mengatakan penderita gizi buruk di kota Kendari umumnya ditemukan di dua kelurahan yakni kelurahan Punggaloba, kecamatan Kendari Barat dan kelurahan Purirano kecamatan Kendari.
“Berdasarkan hasil pendataan yang lalu yang banyak itu di Punggaloba dan Purirano dua itu yang banyak,” katanya.
Menurut Andi stunting tidak hanya disebabkan oleh asupan gizi yang kurang, melainkan juga adanya faktor ekonomi, keluarga hingga sanitasi di lingkungan.
“Kebanyakan itu karena kekurangan gizi kemudian infeksi berulang akibat pengaruh dari lingkungan atau sanitasi,” sebutnya.
Untuk meminimalisir meningkatnya angka stunting lanjutnya pihaknya saat ini masih melakukan intervensi ke orang tua dan ibu hamil serta mencari dukungan pihak ketiga untuk membantu memberikan tambahan asupan gizi.
Penulis : Husni Mubarak.