KENDARI, Tirtamedia.id – Sebanyak 17 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti rapat koordinasi (Rakor) percepatan penurunan stunting (PPS) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.
Rakor tersebut dilaksanakan dengan tujuan membangun dan meningkatkan koordinasi, komunikasi serta sinergitas sektoral, dalam merumuskan strategi atau langkah bersama sebagai upaya percepatan penurunan stunting.
Bertempat di salah satu hotel di Kota Kendari, Rakor pembahasan upaya dan strategi penurunan angka stunting di Sultra, dihadiri langsung Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Hasto Wardoyo, Senin (31/10/2022).
Hasto Wardoyo menjelaskan sejumlah program dan terobosan dalam penanganan serta penurunan angka stunting, diantaranya pembentukan tim pendamping keluarga yang melibatkan para tenaga kesehatan hingga 2024.
Selanjutnya kata Hasto, akan dilakukan pengkaderan tim penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga atau PKK, dan keluarga berencana di seluruh kabupaten kota, di mana khusus di Sultra berjumlah sebanyak 7.791 orang.
“Juga ada pembentukan satuan tugas (Satgas) dan tim audit yang khusus mengatasi masalah stunting, serta ada penandatanganan kerjasama MoU bersama dengan Kementerian Agama untuk mengurusi soal aturan pernikahan bagi calon pengantin untuk menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum dinikahkan,” ujarnya.
Wakil Gubernur (Wagub) Sultra, Lukman Abunawas menuturkan, di November 2022 Pemprov bakal meluncurkan pilot project untuk tim terpadu percepatan penurunan stunting di dua kabupaten kota wilayah daratan dan kepulauan di Sultra.
“Kalau kepulauan itu di Buton Selatan (Busel) sedangkan di wilayah daratan ada di Konawe Utara (Konut). Programnya akan dilaksanakan 2 sampai 3 hari termasuk cek posyandu, kemudian penyuluhan dari kanwil agama kabupaten kota dengan pemda supaya dapat berperan secara sinkron,” ungkapnya.
DIketahui berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia atau SSGI tahun 2021, Sultra merupakan 1 dari 12 provinsi dengan prevalensi angka stunting tertinggi di Indonesia. Dimana Sultra menempati urutan ke- 5 nasional dengan kasus stunting sebesar 30,2 persen.
Olehnya itu di 2024 mendatang pemerintah telah menetapkan penurunan angka stunting secara nasional sebesar 14 persen. Dan khusus di Provinsi Sulawesi Tenggara penurunan angka stunting diturunkan menjadi sebesar 16,79 persen.
Penulis : Husni Mubarak