KENDARI, Tirtamedia.id – Kesal karena tidak ada anggota dewan yang menemui mereka, puluhan buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Kendari menyegel kantor DPRD Sultra, Senin (31/1/2022).
Massa yang tergabung dalam dua TKBM ini, yakni TKBM Tunas Bangsa Mandiri Bungkutoko Kendari dan TKBM Karya Bahari Kendari melampiaskan kekesalan mereka dengan menyegel kantor DPRD Sultra menggunakan batu-batu besar.
Awalnya massa menggelar orasi di depan Kantor DPRD Sultra. Saat mereka akan membakar ban, personel kepolisian menghalau mereka sebab khawatir imbas api yang dimunculkan bisa membakar gedung tersebut.
Massa tetap ambisi untuk membakar ban, aksi dorong-dorongan dan kericuhan antara massa dan polisi pun tak terhindarkan. Beruntung, kericuhan tak berlangsung lama setelah personel kepolisian berhasil menghalau mereka.
Beberapa jam melakukan orasi, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh juga tak kunjung menemui mereka. Massa yang geram memasuki seluruh ruangan dan mengeluarkan semua staf yang sedang bekerja.
“Keluar semua, tidak ada yang kerja hari ini,” ujar salah satu massa aksi, Untung.
Tak sampai di situ, massa meninggalkan gedung DPRD Sultra dan menuju kantor KSOP Kendari. Sebelum beranjak, mereka menutup gerbang dan mengangkat puluhan batu besar menyegel gerbang tersebut.
Mereka juga membakar ban dan berjanji akan kembali bertandang di tempat itu dalam jumlah yang lebih besar lagi.
“Saat ini, kami dari dua TKBM ini sudah tidak dipekerjakan lagi. Semua aktifitas bongkar muat di pelabuhan diambil alih oleh pihak Pelindo sendiri, kasian anak istri kami, mau makan apa nantinya,” pungkas Untung.
Untuk diketahui, aksi tersebut dilakukan para buruh guna meminta pemerintah memberikan kepastian nasib terhadap ratusan buruh bongkar muat.
Penulis: Herlis Ode Mainuru