KENDARI, Tirtamedia.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca ekstrem, hujan disertai angin kencang yang terjadi di sebagian wilayah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) disebabkan anomali cuaca atau peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan.
Menurut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari, Faisal Habibie, perubahan cuaca mengakibatkan intensitas curah hujan meningkat sehingga terjadi pembentukan gumpalan awan disertai petir guntur dan angin kencang.
“Dimana kita pantau di radar kami tinggi awan dasarnya kurang dari 300 meter persegi sehingga dapat menimbulkan bukan hanya peningkatan curah hujan tetapi peningkatan potensi guntur dan angin kencang. Kami mencatat angin kemarin bisa mencapai 50 kilometer per jam,” katanya.
Faisal mengatakan potensi cuaca ekstrem masih akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan, terutama di beberapa daerah pesisir di Sultra seperti Konawe, Konawe Utara (Konut), Kota Kendari, Konawe Selatan (Konsel) dan Konawe Kepulauan (Konkep).
“BMKG menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati karena memang kita akan memasuki musim penghujan dimana potensi seperti banjir, longsor akan berpotensi terjadi di Sultra,” ungkapnya.
Sebelumnya, pada Minggu sore (05/03/2023) cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang melanda wilayah Kota Kendari. Akibatnya sejumlah bangunan dan beberapa pohon besar di sebagian ruas jalan tumbang diterpa angin kencang.
Penulis : Husni Mubarak