MUNA, tirtamedia.id – Bupati Konawe Utara (Konut) Ruksamin menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Kerukunan Keluarga Labora (KKL) Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2023-2028 pada Minggu (21/05/2023).
Bertempat di Gedung Sor Laode Pandu, Kelurahan Wamponiki, Kecamatan Katobu, Kota Raha, Kabupaten Muna kegiatan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pengurus paguyuban kemasyarakatan yang ada di Wilayah Sulawesi Tenggara.
Ruksamin, yang baru saja dilantik sebagai Ketua Komite Seni Budaya Nusantara (KBSN) Sulawesi Tenggara dalam kesempatannya menyampaikan adat istiadat terus dilestarikan guna membentuk budaya Sulawesi Tenggara yang berkarakter.
“Budaya serta adat istiadat yang berlandaskan agama akan terus kita gali kekayaannya demi menciptakan karakter Sultra yang berbudaya,” kata Ruksamin.
Menurutnya adat istiadat dan budaya yang ada di Sulawesi Tenggara beraneka ragam dan semuanya harus saling bergandengan agar masa depan daerah ini tetap terjaga dan keharmonisan antar suku terus terpelihara.
“Budaya kita di Sulawesi Tenggara ibarat pelangi yang harmonis dan memiliki banyak perbedaan warna tetapi tetap indah dalam bingkai rasa persaudaraan,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati dua periode Konawe Utara itu berpesan kepada seluruh paguyuban-paguyuban yang ada di Bumi Anoa (Sulawesi Tenggara), khususnya pengurus KKL Muna terus menjaga eksistensi dan membesarkan organisasi masing-masing.
“Tentunya dengan pengukuhan KKL Muna ini, budaya masyarakat Labone tetap eksis dan bisa bersinergis dengan budaya atau paguyuban lainnya yang tersebar di 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara,” tambah Ruksamin.
Selain itu Ruksamin juga mengajak seluruh pengurus Kerukunan Keluarga Labora atau KKL Muna agar bersama-sama mewujudkan Sulawesi Tenggara sebagai pusat energi dunia dengan merumuskan 9 pilar pembangunan.
Ke 9 pilar tersebut yakni pilar energi untuk kemandirian, energi untuk pendidikan, energi untuk kesehatan, energi untuk kemakmuran, energi untuk infrastruktur, energi untuk agro, energi untuk lingkungan, energi untuk melayani, dan energi untuk harmoni.
“Kekayaan alam kita bisa saja habis ke depan tetapi budaya kita tidak akan pernah hilang, ini yang harus kita jaga sama-sama dan salah satunya adalah mewujudkan Sultra sebagai pusat energi dunia,” pungkasnya.
(Penulis : Husni Mubarak/tirtamedia.id).