KENDARI, Tirtamedia.id – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, aset dan kinerja jasa keuangan (Perbankan) di Sultra hingga April 2022, mengalami pertumbuhan sebesar 9,73 persen atau meningkat sebesar Rp 41,18 triliun.
Pertumbuhan itu ditandai dengan meningkatnya jumlah kredit yang diberikan jasa keuangan, yakni sebesar 18,61 persen atau senilai Rp 33,16 triliun dengan kualitas kredit terjaga pada kondisi yang baik dari rasio sebesar 1,74 persen.
Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sultra, Maulana Yusup mengatakan pertumbuhan kinerja dan aset jasa keuangan di Sultra, tidak terlepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang semakin membaik.
“Kredit Perbankan di Sultra didominasi oleh penyaluran kredit kepada sektor pemilikan peralatan rumah tangga lainnya, termasuk pinjaman multiguna yaitu sebesar 41,24 persen. Kemudian sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 19,44 persen, dan sektor pertambangan dan penggalian bertumbuh paling signifikan yaitu 23,43 persen, disusul pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 34,65 persen,” katanya, Selasa (21/06/2022).
Maulana menjelaskan dari sisi penyaluran kredit kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), terdapat pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu sebesar 22,57 persen dengan rasio di posisi 3,42 persen.
“Bila dilihat dari kategori UMKM, pertumbuhan kredit UMKM secara yoy didominasi oleh Kredit Mikro 96,33 persen, kecil 16,97 persen, dan menengah yang terkoreksi sebesar -45,10 persen. Sehingga jumlah presentase kredit UMKM mencapai 33,34 persen dari total penyaluran kredit sebesar Rp 33,16 triliun,” ujarnya.
OJK Sulawesi Tenggara mengungkapkan, kredit dan jumlah debitur restrukturisasi perbankan akibat Covid-19 per April 2022, terus bergerak turun dengan tren melandai dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Peran restrukturisasi sangat besar menekan tingkat kredit dan pembiayaan bermasalah dari bank, sehingga stabilitas sektor jasa keuangan atau perbankan dapat terjaga dengan baik,” pungkas.
Penulis : Husni Mubarak