KENDARI – Muhammad Syarifudin, seorang mahasiswa di Kota Kendari, menjadi korban dugaan penganiayaan oleh tiga pegawai SPBU Baruga saat korban mendatangi SPBU tersebut untuk mempertanyakan kualitas BBM subsidi jenis Pertalite.
Insiden ini bermula pada Rabu, 5 Maret 2025, sekitar pukul 16.00 WITA. Syarifudin mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Tendean Baruga, Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga. Namun, tak lama setelahnya, saat melintas di Jalan Laode Hadi By Pass dekat pencucian Kumbohu, motornya tiba-tiba mogok. Setelah memanggil mekanik, ia diberitahu bahwa kerusakan tersebut disebabkan oleh BBM yang digunakannya.
Merasa dirugikan, keesokan harinya, Kamis, 6 Maret 2025, ia mendatangi SPBU Baruga untuk meminta penjelasan terkait kualitas BBM yang diduga menjadi penyebab kerusakan motornya. Namun, bukannya mendapatkan jawaban, ia justru mendapat perlakuan kasar.
“Satpam di sana malah bertanya apakah saya bisa mempertanggungjawabkan ucapan saya, lalu tiba-tiba dia menarik kerah baju saya dan memukul kepala saya. Setelah itu, dua pegawai lainnya ikut memukul saya,” ujar Syarifudin. Sabtu (8/3/2025).
Akibat kejadian tersebut, ia mengalami luka-luka dan langsung melaporkan insiden itu ke Polsek Baruga.
Kanit Reskrim Polsek Baruga, Iptu Hery, membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah meminta keterangan beberapa saksi. Dari keterangan awal, korban mengalami luka pada bagian pipi sebelah kiri, luka pada dahi dan merasa sakit di deua lengan tangannya.
“Iya, benar. Kami sudah mengambil beberapa keterangan saksi,” ujarnya.
Terkait kemungkinan penetapan tersangka, pihak kepolisian masih menunggu hasil visum dari rumah sakit sebagai bukti pendukung.
“Untuk penetapan tersangka, kami masih menunggu hasil visum agar tidak keliru dalam menerapkan pasal yang akan disangkakan,” pungkas Iptu Hery.
Hingga berita ini diturunkan, pihak SPBU Baruga belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.(*)