KENDARI, Tirtamedia.id – Antisipasi kelangkaan minyak goreng di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sultra melakukan pembinaan kepada sekelompok emak-emak agar memproduksi minyak goreng sendiri dari kelapa.
Ketua KNPI Sultra, Alvin Akawijaya Putra mengatakan, beberapa pekan terakhir stok minyak goreng langka. Kalaupun ada, harga yang terpajang di toko-toko melambung tinggi, ada yang Rp 50 ribu per liter bahkan mencapai Rp 70 ribu.
“Ibu-ibu tak perlu khawatir, karena Sultra ini punya potensi sumber daya alam yang melimpah termasuk kelapa. Kita bisa manfaatkan itu untuk membuat minyak goreng sendiri. Asli dari minyak kelapa murni,” ujarnya, Sabtu (13/2/2022).
Alvin menambahkan, KNPI Sultra akan membina kelompok emak-emak agar lebih mandiri dan tidak bergantung pada minyak goreng impor.
Selain agar masyarakat tak mengeluh dan terkendala akibat kelangkaan ini, anak Ali Mazi (Gubernur Sultra) ini menyebut, jika produksi bisa menghasilkan jumlah yang banyak, tentunya akan menjadi nilai UMKM bagi masyarakat.
“Ini yang kita kejar sekarang. Dibalik kelangkaan ini, KNPI Sultra akan membina warga untuk menghasilkan minyak goreng asli berkualitas, jika perlu kita pasarkan dengan harga murah,” paparnya.
Alvin menegaskan, jika masyarakat mengalami kendala terkait bahan yang dibutuhkan, KNPI Sultra siap memfasilitasi mereka agar proses produksi minyak berjalan lancar.
Sementara itu, salah seorang pembuat minyak goreng bernama Nursia mengaku, proses pembuatan minyak kelapa ini sangat mudah.
Masyarakat cukup mengumpulkan dan mengupas beberapa kelapa tua, kemudian diparut dan hasil parutan diperas hingga menghasilkan santan kelapa.
Selanjutnya, santan tersebut dimasukan dalam wajan besar sembari diaduk. Agar memperoleh hasil yang memuaskan, emak-emak harus menggunakan api yang terbuat dari kayu bakar di atas tungku agar nyala api bisa merata.
“Proses pembuatannya sekitar 2-3 jam. Untuk per liternya dibutuhkan 6-8 kelapa, tergantung ukurannya,” terangnya.
Atas dukungan KNPI Sultra, Nursia menyampaikan ucapan terima kasihnya, karena telah difasilitasi puluhan kelapa yang diolah menjadi minyak goreng.
“Kita akan terus lakukan ini, meskipun nantinya stok minyak sudah normal. Pembuatan minyak kelapa ini akan terus kami lakukan, bahkan jika perlu kami pasarkan dengan harga murah,” pungkasnya.
Penulis: Herlis Ode Mainuru







