KENDARI, Tirtamedia.id – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sultra diminta agar melakukan audit terhadap anggaran yang digunakan oleh KONI Sultra dalam kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 Papua.
Ketua HMI Cabang Kendari, Ujang Hermawan mengatakan, ada sekitar 30 milyar APBD yang digunakan dalam kegiatan itu. Pihaknya menilai ada sejumlah kejanggalan dan dugaan penyalagunaan anggaran puluhan milyar ini, bahkan berpotensi terjadi korupsi.
Kejanggalan pertama adalah pengadaan seragam kontingen, mulai dari baju hingga sepatu. Prosesnya diduga menyalahi aturan hingga bendahara umum KONI Sultra enggan menandatangani kwitansi.
“Dari awal pasti ada yang salah. Misalnya soal pengadaan barang, kalau bendahara dan tim pemeriksa tidak mau bertanda tangan berarti ada sesuatu yang tidak beres,” bebernya, Selasa (9/11/2021).
Selain itu, ada juga dugaan pelanggaran lainnya seperti pengadaan peralatan cabor, dimana sejumlah cabor tidak memiliki kontrak pembelian, bahkan ada yang diatas 200 juta tanpa melalui proses tender.
Lalu, soal harga penginapan di Papua, penggunaan mobil rental dan konsumsi, pertanggungjawaban dananya harus jelas, termasuk soal sewa hotel, makanan juga penggunaan mobil rental.
“Ini wajib jadi atensi semua pihak termasuk Gubernur Sultra untuk mendorong dana hibah KONI diaudit setelah berakhirnya PON di Papua,” tegasnya.
Ujang menegaskan, pihaknya akan mengawal dugaan korupsi kasus ini agar diusut hingga ke akarnya. Jangan sampai ada oknum yang mempermainkan anggaran tersebut.
“Jangan sampai ada tempat pembelian lebih murah, terus pembeliannya diatur untuk mendapatkan keuntungan,” bebernya.
Sementara itu, Tim Pemeriksa Peralatan Cabor KONI Sultra, Arifin L Godo mengatakan proses pembelian peralatan cabor ada yang tidak memiliki kontrak. Tetapi, dia tidak ingin berkomentar banyak terkecuali dimintai penjelasan secara resmi oleh intansi tertentu.
“Mohon maaf saya tidak bisa jelaskan semuanya. Nanti kalau diminta penjelasan secara resmi pasti saya beberkan semua. Saya akan buka secara menyeluruh,” tutupnya.
Penulis: Herlis Ode Mainuru