KONSEL, tirtamedia.id – Belasan warga di Desa Torobulu Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara mendatangi dan menghentikan alat berat milik perusahaan tambang yang tengah melakukan aktivitas pertambangan nikel. Rabu (27/09/2023) siang.
Warga yang terdiri dari emak-emak ini menghentikan aktivitas pertambangan karena perusahan tambang tersebut tetap memaksa melakukan aktivitas pertambangan meskipun sudah menggelar pertemuan untuk penghentian aktivitas penggalian ore nikel di sekitar pemukiman warga.
Haslili salah seorang warga mengatakan, aktivitas tambang tersebut akan berdampak pada aktivitas sekolah dan aktivitas masyarakat sekitar lainnya karena lokasinya yang tidak jauh dari pemukiman.
“Dampaknya yang kita pikirkan seperti debu getaran eksa (alat berat) banyak dampaknya. Masalahnya mereka ini (perusahaan) mengolah pas tidak jauh dari pemukiman masyarakat,” katanya melalui sambungan telepon.
Selain itu warga menolak karena dampak dari aktivitas tambang tersebut akan merusak sumber daya air yang juga akan berdampak pada kerusakan lahan seperti sawah dan empang milik warga sekitar.
“Sawah dan empang semua kena dampaknya,” sebutnya.
Menurut Haslili sebelumnya pihak perusahaan, pemerintah setempat dan warga telah menyepakati pemberhentian sementara aktivitas sampai adanya solusi yang tepat yang tidak merugikan warga sekitar.
“Karena ini pihak perusahaan bagusnya kita sudah pertemuan di Balai Desa dengan aparat-aparat desa sampai turun pak Camat dan Pak Kapolres kan sudah ada keputusan pihak perusahaan di suruh untuk menahan pihak masyarakat juga menahan, tapi ternyata pihak perusahaan malahan mengolah dibelakang masyarakat,” katanya.
Penulis : Husni Mubarak.