KENDARI, tirtamedia.id – Satu tahun terakhir dua kasus kecelakaan laut yang melibatkan perahu nelayan dan kapal tugboat, terjadi di perairan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kasus pertama terjadi pada 24 Juni 2020 di Perairan Cempedak, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep). Kasus yang kedua terjadi pada 8 September 2021 di Selat Tobea sekitar perairan Polewali, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Untuk menghindari terjadinya kasus serupa, Basarnas Kendari membuat rencana cadangan atau contingency plan dan menyediakan jalur-jalur evakuasi atau penyelamatan saat terjadi kecelakaan kapal, kondisi membahayakan nyawa manusia maupun akibat bencana alam.
“Ini akan menjadi evaluasi bagi kami juga. Kami akan perbanyak rencana contingency ini karena di beberapa titik masih rawan kecelakaan pelayaran,” Ucap Humas Basarnas Kendari, Wahyudi saat dihubungi via telepon, Minggu 12 September 2021.
Wahyudi mengingatkan, operator tugboat yang melintasi area padat perahu nelayan agar tetap memperhatikan kondisi di lapangan.
“Seharusnya mereka memberikan tanda-tanda atau klakson kepada masyarakat yang beraktivitas. Kalau malam hari dilengkapi dengan lampu-lampu sebagai navigasi terhadap tugboat tersebut,” ucapnya saat ditemui di kantornya, Senin 13 September 2021.
Yudi juga meminta, nelayan yang beraktivitas baik memancing ataupun hanya melakukan pelayaran, agar selalu waspada ketika berada di perairan yang kerap dilintasi kapal tugboat.
“Bisa jadi ini semua terjadi akibat kelalaian atau kurang waspadanya dari nelayan sendiri saat menebar jaring atau memancing ikan, sehingga tidak memperhatikan kapal yang melintas,” ujarnya.
Ia berharap, dua kasus yang menyebabkan hilangnya nyawa nelayan saat mencari ikan di perairan Sultra menjadi perhatian bagi nelayan lainnya maupun operator tugboat agar kasus yang sama tak terulang lagi.
Sebelumnya, seorang nelayan bernama Dasman Jaya (32) warga Jalan Lamuna, Kelurahan Tampo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Dasman Jaya adalah korban kecelakaan kapal Tugboat Syukur 23 yang bertabrakan dengan salah satu longboat, pada Rabu 8 September 2021 di Selat Tobea sekitar perairan Polewali, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Penulis: Herlis Ode Mainuru