Kendari, tirtamedia. id — Momen kedatangan tim Softball Sulawesi Tenggara di Bandara Haluoleo, yang seharusnya penuh dengan kebanggaan dan kebahagiaan, sempat diwarnai aksi penolakan dari orang tua salah satu atlet terhadap pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sultra. Rabu, (18/9/2024).
Mereka menolak permintaan pengurus KONI untuk berfoto bersama para atlet setelah meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Penolakan tersebut bukan tanpa alasan. Orang tua atlet mengungkapkan kekecewaan atas minimnya perhatian dan dukungan yang diberikan oleh KONI Sultra selama masa persiapan hingga pertandingan berlangsung.
“Saya sangat bangga dengan pencapaian anak saya dan tim Softball Sultra yang telah mengharumkan nama daerah. Namun, kami sangat kecewa karena selama ini KONI Sultra kurang memberikan perhatian dan dukungan yang memadai bagi para atlet,” ujar salah satu orang tua yang enggan disebutkan namanya saat dihubungi pada Sabtu (21/9/2024).
Menurut mereka, perjuangan para atlet untuk mencapai prestasi tertinggi ini sangat berat dan membutuhkan dukungan penuh, tidak hanya secara teknis, tetapi juga dari segi fasilitas dan pendampingan. Meski begitu, para atlet tetap mampu memberikan hasil terbaik bagi daerah tanpa adanya perhatian yang optimal dari pihak KONI.
Aksi ini pun menjadi sorotan berbagai pihak, terutama karena perolehan medali emas oleh tim Softball Sultra merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat. Sebab hanya cabor softball yang mampu meraih medali emas untuk kontingen Sultra.
Insiden ini juga menjadi pengingat bagi pengurus KONI Sultra untuk lebih peduli dan memperhatikan kebutuhan serta kesejahteraan para atlet yang telah berjuang keras membawa nama baik Sulawesi Tenggara di ajang nasional.
Kapten tim softball putri Deliana Pahala mengakui selama pelaksanaan PON para atlet harus berjuang di tengah keterbatasan. Namun dengan dukungan dari pengurus dan orang tua mereka mampu meraih hasil maksimal dan mengharumkan nama daerah dan menjaga tradisi podium Perbasasi Sultra.
“Dukungannya untuk alat saja kurang sekali, padahal kalau mau dibilang ini PON dilaksanakan 4 tahun sekali tapi fasilitasnya sangat kurang, ” katanya
Para atlet dan keluarganya berharap, ke depan, perhatian terhadap para pejuang olahraga daerah bisa lebih ditingkatkan, sehingga mereka bisa terus mengukir prestasi tanpa kekhawatiran mengenai dukungan yang kurang memadai dari pihak terkait.
Diketahui cabor softball membawa pulang 2 medali untuk Sultra yakni medali emas untuk nomor putri dan perunggu untuk putra.(*)