Kendari – Tirtamedia.id, Setelah menuntaskan insentif para atlet dan pelatih, kini KONI dihadapkan lagi dengan masalah perlengkapan latihan dan pertandingan yang akan digunakan para atlet.
Perlengkapan dan peralatan pertandingan serta latihan hingga kini juga belum diserahkan oleh pengurus KONI Sultra, padahal pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX papua tersisa sekitar 30 hari lagi.
Pelatih cabor menembak, Frida Saranani menyayangkan lambatnya realisasi KONI menyerahkan perlengkapan dan peralatan itu akan berdampak pada persiapan atlet, sebab mereka butuh waktu penyesuaian.
“Perlengkapan itu butuh waktu penyesuaian dengan atlet sebelum digunakan pada saat tanding”, ujarnya.
Untuk antisipasi lambatnya pengadaan perlengkapan dan peralatan tersebut, pelatih terpaksa masih menggunakan alat lama dan menggunakan perlengkapan sendiri.
“Kita masih pakai alat lama yang sudah diotak atik yang penting bisa digunakan latihan, sementara untuk peluru kita biaya sendiri,” katanya saat dihubungi via whatsApp, Selasa (31/8/2021).
Frida mengaku pembelian perlengkapan tersebut baru diserahkan beberapa hari lalu, dan rencananya dana tersebut digunakan untuk pengadaan peralatan dan perlengkapan seperti sasaran tembak, peluru dan angin serta senjata.
“Dananya sudah ada, baru beberapa hari lalu kita akan penuhi kebutuhan pengadaan peralatan dan perlengkapan seperti sasaran tembak, peluru dan angin serta senjata,”ungkapnya.
Perlengkapan latihan lainnya juga hingga kini belum diterima oleh cabang olahraga atletik, yang masih penjalani pemusatan latihan di stadion mini Universitas Halu Oleo Kendari.
Pelatih atletik Ari Achmad menjelaskan, meskipun sudah diusulkan beberapa waktu lalu, namun perlengkapan para atlet ini belum diberikan oleh KONI Sultra, padahal perlengkapan itu sangat dibutuhkan oleh atlet.
“Belum ada dan kami sudah usulkan, jadi kami gunakan perlengkapan yang ada saja meskipun tidak sesuai untuk kebutuhan atlet”, ungkapnya.
Pada PON Papua mendatang cabor atletik mengirim dua atlet putri di nomor 3000 steeplechase dan 20 kilo jalan cepat.
Sementara itu, Plt. Ketua KONI Sultra, Laode Suryono menjelaskan, laporan belum diterimanya perlengkapan dan peralatan kerap kali diterima dan telah meminta panitia pengadaan dan pemeriksa barang segera menuntaskan peralatan kebutuhan para atlet.
“Laporan itu sering saya terima dan pada kewenangan tim, dan saya hanya selaku penanggung jawab dan itu akan diselesaikan oleh panitia pengadaan dan pemeriksa. Dan KPA saya perintahkan mengecek seluruh peralatan yang ada, jangan sampai sudah ada peralatannya tidak dipakai pakai”, Tegasnya.
Penulis: Herlis Ode Mainuru