KENDARI, Tirtamedia.id – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) diminta untuk memperkuat deteksi dini dan surveilans epidemiologi, di pintu-pintu masuk wilayah pelabuhan dan bandara, dalam rangka mencegah suatu penyakit menular maupun penyebaran Covid-19.
Hal itu disampaikan, Plt Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Ditjen P2P Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu saat membuka rapat koordinasi kekarantinaan kesehatan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu 11 Desember 2021.
Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, seluruh KKP harus meningkatkan pengawasan dengan surveilans epidemiologi (proses pengumpulan, pengolahan, analisis data kesehatan) di pintu-pintu masuk wilayah pelabuhan dan bandara.
“Jadi memang upaya kita,bagaimana kita memperkuat deteksi dini di pintu-pintu masuk, jadi tugas dari KKP bagaimana kita mendeteksinya secara cepat kemudian nanti bagaimana memperkuat surveilansnya dengan setiap orang yang masuk itu dilakukan pemeriksaan secepatnya,” ujarnya.
Maxi menyebut, pemeriksaan laboratorium dan Protokol Kesehatan Covid-19 sangat penting terlebih dalam mengantisipasi kemungkinan penyebaran wabah Covid-19 gelombang ke tiga, varian Omicron.
“Kalau dicurigai perlu diperiksa laboratorium kalau untuk covid ini melakukan rapid dan antigen maupun pcr dan kalau positif tindakan yang awal itu karantina, karantina itu penting kalau orang positif cepat kita karantina kan tidak ada penularan lagi menyebar ke orang lain, dan kalau memang ada positif itu bisa dilakukan isolasi atau dirujuk ke rumah sakit, karantina itu penting menurut saya,” jelasnya.
Untuk diketahui, KKP Kendari telah melakukan pertemuan koordinasi kekarantinaan kesehatan yang diikuti oleh perwakilan KKP se-Indonesia serta sejumlah instansi dan lembaga terkait, pada Sabtu 11 Desember. Pertemuan itu dibuka langsung oleh Dirjen P2P Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.
Penulis : Muhammad Anca







