KENDARI, Tirtamedia.id – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) agar menegakan aturan tanpa pandang bulu.
Ketua DPW Perindo Sultra, Jaffrai Bittikaka mengecam aksi dan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang terlibat bentrok di Kota Kendari, pada Kamis (16/12/2021).
Menurutnya, saat ini publik masih berjuang melawan pandemi Covid-19 yang belum usai. Ia meminta seluruh pihak tidak memperburuk keadaan yang merugikan masyarakat umum.
“Kepada masyarakat Kota Kendari, saya mengajak marilah kita jaga stabilitas daerah kita, menjaga persatuan dan kesatuan. Tidak terprovokasi dengan isu yang dapat memecah belah, tidak menyebarkan video dan foto di sosial media yang bisa memicu kesalahpahaman suatu kelompok,” tegasnya, Jumat (17/12/2021).
Atas insiden yang telah mengganggu kamtibmas di Kota Lulo ini, pihaknya meminta APH untuk mengusut tuntas persoalan ini. Ia mendesak hukum harus ditegakkan tanpa tebang pilih, serta mengambil tindakan nyata agar persoalan ini tidak terulang di kemudian hari.
“Kericuhan hanya menyebabkan kerugian, hanya semakin memperburuk keadaan, masyarakat akan takut beraktifitas dan ini hanya mengganggu roda perekonomian. Jika makin sering terjadi, akan sulit kota ini berkembang, para investor tidak akan tertarik masuk ke sini, kita menjadi mundur 10 langkah dan ini tentu sangat disayangkan,” ujarnya.
Jaffrai juga meminta Pemerintah Kota Kendari dan seluruh pemangku kebijakan agar melakukan pendekatan yang humanis kepada ormas-ormas adat, perbanyak pembinaan dan pelatihan agar kelompok-kelompok ini menjadi produktif. Sehingga menjadi salah satu potensi sumber daya kota.
“Untuk saudara-saudara kita yang menjadi korban akibat insiden ini, kita doakan semoga cepat sembuh dan sehat kembali,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sultra, Kombes Ferry Walintukan mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir untuk kembali beraktivitas normal di luar rumah. Ia menegaskan, empat satuan setingkat kompi atau 400 personel Polisi ditambah TNI sudah ditempatkan dan berpatroli.
“Jangan takut beraktivitas kembali, karena situasi sudah kondusif,” pungkasnya.
Untuk diketahui, bentrok yang terjadi di kawasan Kendari Beach dan lokasi sekitarnya melibatkan sejumlah ormas. Kejadian ini juga membuat panik masyarakat Kota Kendari. Sejumlah kendaraan dan tempat jualan ikut rusak.
Kendati demikian, saat ini situasi Kota Kendari perlahan mulai kondusif. Warga juga mulai beraktivitas dengan aparat TNI-Polri yang terus berjaga demi menghindari bentrok susulan.
Penulis: Herlis Ode Mainuru