KENDARI, Tirtamedia.id – Seorang kepala sekolah (Kepsek) SMA Negeri di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), diadukan oleh sejumlah guru dan siswa ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra Senin pagi (10/10/2022).
Dengan membawa spanduk bertulis tolak kepala sekolah, mereka mendatangi Dikbud Sultra untuk melaporkan tindakan dugaan asusila yang sudah dilakukan Kepala sekolah kepada sejumlah staf, guru dan siswa pada beberapa waktu lalu.
Selain melaporkan tindakan dugaan asusila, sejumlah guru dan siswa ini juga meminta serta menuntut agar Dikbud Sultra segera mengganti dan mencopot kepsek tersebut yang dinilai sudah mencoreng nama baik sekolah.
“Kami dari SMA 1 Wawotobi meminta agar kepala sekolah SHN segera diganti karena sudah melakukan perbuatan asusila terhadap siswa kami dan guru-guru kami,” ucap Ramadhan salah seorang guru saat berorasi di depan kantor Dikbud Sultra.
Ramadhan menceritakan pada beberapa waktu lalu dirinya juga nyaris menjadi korban asusila yang dilakukan kepsek tersebut. Saat itu dia sedang berada di kamar hotel saat mengikuti pelatihan.
“Saat itu ada kegiatan pelatihan di hotel ketika saya selesai mandi dan berbaring di kasur tiba-tiba dia ucapkan salam buka pintu dan kemudian dia langsung melompati saya. Saya merasa alat vitalnya bangun saya refleks dan langsung lari. Tidak lama dia datang minta maaf dia bilang khilaf,” kata Ramadhan.
Kejadian itu kata Ramadhan terjadi sudah sekitar 5 tahun lalu. Namun karena yang bersangkutan saat ini menjabat sebagai kepsek di sekolah tempatnya mengajar, juga disertai aduan dari beberapa guru dan siswa atas tindakan yang sama, akhirnya mereka memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Dikbud Sultra.
Menanggapi hal itu pihak Dikbud Sultra melalui Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Husrin dan Kepala Bidang SMA, Fasikin berjanji segera menindak lanjuti laporan tersebut.
“Mohon teman-teman bersabar kita akan selidiki dulu kalau memang terbukti kita akan segera ambil tindakan lakukan pergantian, tapi kita akan lapor pak kadis dulu,” kata Fasikin Kabid SMA Dikbud Sultra.
Para guru dan siswa berharap agar Dikbud dapat selektif memilih pemimpin (Kepsek) yang memiliki integritas sehingga dapat memberikan teladan dan edukasi yang baik kepada para bawahannya demi kemajuan sekolah dan dunia pendidikan.
Penulis : Husni Mubarak