BAUBAU, tirtamedia.id – Anggota Komisi IV DPR RI, Jaelani, menekankan pentingnya upaya pencegahan dini dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana kebakaran hutan, khususnya di kawasan strategis seperti Hutan Wisata Pinus Samparona, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal ini disampaikan Jaelani dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang diselenggarakan di Kota Baubau.
Bimtek dihadiri oleh perwakilan masyarakat, kelompok tani hutan, pengelola wisata, dan aparatur daerah setempat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para pihak terkait mengenai teknik pencegahan, pemadaman awal, dan mitigasi risiko Karhutla.
Dalam sambutannya, Jaelani menyebut Hutan Wisata Pinus Samparona sebagai aset ekologi dan ekonomi daerah yang harus dijaga keberlangsungannya.
“Hutan Pinus Samparona bukan hanya paru-paru kota, tetapi juga destinasi wisata yang menjadi sumber penghidupan masyarakat. Kita tidak boleh lengah. Pencegahan jauh lebih murah dan efektif daripada penanggulangan,” tegas Jaelani.
Ia juga mendorong Pemerintah Kota Baubau dan instansi terkait untuk memastikan ketersediaan sarana dan prasarana pencegahan, serta memperkuat koordinasi dengan unsur TNI/Polri, Manggala Agni, dan partisipasi aktif dari masyarakat sekitar hutan. Menurutnya, kesadaran dan keterlibatan masyarakat adalah kunci utama dalam sistem pencegahan Karhutla.
“Melalui Bimtek ini, saya berharap ilmu dan keterampilan yang didapatkan dapat segera diimplementasikan. Bentuklah tim siaga, lakukan patroli rutin, dan segera laporkan jika ada indikasi awal kebakaran. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tutupnya.
Redaksi