KENDARI, Tirtamedia.id – Bayi berusia 1 tahun 3 bulan bernama Raffasya Qiyas, warga Kelurahan Tipulu, Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mengidap penyakit hidrosefalus sejak dalam kandungan.
Karena terkendala biaya, sejak lahir hingga kini kepala bayi laki-laki itu terus mengalami pembengkakan dan tak kunjung dilakukan operasi.
Ayah Raffasya, Fadli (34) hanya bisa pasrah melihat anaknya terbaring lemas. Sebab, ayahnya yang bekerja sebagai kuli bangunan, tak mampu membiayai proses operasi Raffasya.
Meski memiliki kartu BPJS, Raffasya harus dirujuk ke rumah sakit di Kota Makassar, Sulawesi Selatan untuk dilakukan operasi mengeluarkan cairan dari kepalanya dengan biaya tak sedikit.
Raffasya pun terpaksa dirawat ayahnya seorang diri, dengan menggunakan biaya pribadi di rumah orangtuanya sejak 6 bulan lalu.
Anak dari pasangan Fadli dan Gita Mayasari divonis mengidap hidrosefalus sejak 7 bulan di dalam kandungan.
Setelah beberapa hari lahir, dokter sempat berencana hendak melakukan operasi kepala Raffasya, namun terkendala luka pusar yang belum mengering.
Bahkan dua pekan dirawat di rumah sakit, Raffasya tak kunjung dioperasi hingga memutuskan untuk dirawat sendiri di rumah dan menggunakan jasa pengobatan tradisional.
Pemerintah setempat sudah mengetahui penyakit hidrosefalus yang diderita Raffasya sejak September 2022. Namun, hanya bisa membantu biaya kehidupan sehari-hari.
Kini, ayah Raffasya berharap uluran tangan dermawan serta pemerintah untuk membantu biaya operasi secepatnya.
Fadli khawatir, jika tak segera dilakukan operasi, kepala Raffasya akan terus membengkak hingga terjadi hal yang tak diinginkan.
Reporter : Dandy