KENDARI, Tirtamedia.id – Ketua Tim Terpadu Pasir Nambo, Kombes Pol Eka Fathurrahman tengah menginstruksikan pihak perusahaan yang mengelola pasir Nambo, agar menyiapkan dokumen dan izin lengkapnya.
Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menghentikan polemik pengelolaan pasir nambo, yang terjadi hingga saat ini.
Jika belum ada izin dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari maupun instansi terkait, Eka Fathurrahman menekankan agar pihak perusahaan menghentikan aktifitas, hingga ada legalitas sah yang mereka kantongi.
Eka Fathurrahman menyebut polemik kehadiran tambang pasir di Kecamatan Nambo, tidak hanya berkaitan dengan penegakan hukum saja.
Tapi, instruksi presiden untuk mendukung investasi demi kemajuan daerah dan peningkatan perekonomian rakyat menjadi salah satu prioritas utama mereka.
“Agar tidak ada keresahan warga lain dengan aktivitas tambang itu, tim terpadu bakal menerapkan aturan tegas kepada perusahaan yang mengelola tambang pasir tersebut,” tegasnya saat ditemu awak media, Senin (23/1/2023).
Menurutnya, hal itu bertujuan agar mereka bekerja sesuai SOP yang ditentukan, tidak merusak lingkungan, tetap memberdayakan masyarakat sekitar, dan memberikan kontribusi untuk Kota Kendari.
“Ini bukan hanya menyangkut masalah hukum saja, tetapi juga berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Kita sedang atur itu semua,” ujarnya.
Eka Fathurrahman mengatakan, tambang pasir yang terletak di Kecamatan Nambo, Kota Kendari tersebut beroperasi sejak 10 tahun lalu.
Data yang mereka peroleh, sekitar 75 persen warga merasa terbantu dengan tambang tersebut, sebab mereka bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk bertahan hidup dari hasil pengolahan pasir itu.
“Selama ini, masyarakat Nambo hampir 75 persen tergantung dari perputaran perekonomian dari usaha pengolahan pasir tersebut,” tutupnya.
Diketahui, kehadiran tambang pasir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi polemik bagi sekelompok orang, bahkan beberapa diantaranya mendesak pemerintah kota agar menghentikan aktivitas tambang tersebut.
Namun saat ini tim terpadu tengah mencari solusi terbaik, hal itu dilakukan agar warga yang telah menggantungkan hidup di sana tidak kehilangan pekerjaan.
Reporter : Dandy