KENDARI, Tirtamedia.id – Bekerjasama dengan KNPI Sulawesi Tenggara (Sultra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra mendorong siswa SMA dan SMK se Sultra membuat minyak goreng tradisional.
Kepala Dikbud Sultra, Asrun Lio mengungkapkan hal itu dilakukan sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan kelangkaan minyak goreng di Indonesia khusus nya di Sultra.
“Tentu kami sangat menghargai dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh ketua KNPI yang menggerakkan semua pemuda-pemuda KNPI untuk bergerak di semua kabupaten kota, ” ucap Asrun Kamis (2/4/2022).
Tidak tanggung-tanggung total tungku yang dinyalakan dalam pembuatan minyak tradisional yang melibatkan SMA dan SMK di 17 Kabupaten kota se Sultra itu adalah sebanyak 3000 tungku.
“Bayangkan saja ada 3000 tungku yang diperlukan untuk membuat minyak kelapa, berarti kalau satu tungku saja menghasilkan tiga atau empat liter jadi ditotalkan sekitar 12 ribu liter minyak kelapa yang dapat dihasilkan,” kata Asrun.
Asrun berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat menginspirasi seluruh masyarakat sehingga kelangkaan minyak di Sultra tidak lagi menjadi keresahan publik.
“Kerja sukses ini juga tentu kita harapkan bisa terekam secara nasional dan juga bisa menjadikan suatu rekor MURI yang bisa digerakkan dari cara pikir cerdas, kolaboratif dan inspiratif,” ungkapnya.
Ketua KNPI Provinsi Sultra, Alvin mengatakan, kegiatan ini dilakukan demi memulihkan ekonomi di Sultra terutama pada sektor kebutuhan pokok (minyak goreng).
“Kita ketahui bersama minyak goreng saat ini ternyata semakin tinggi dan semakin langka. Banyak sekali bisnis-bisnis kecil dan UMKM komplain karena persoalan ini,” ucap Alvin.
Olehnya itu kata dia kegiatan itu dapat dijadikan sebagai alternatif dalam menyikapi persoalan kelangkaan minyak khususnya di Sultra saat ini.
“Selain itu melalui kegiatan ini dapat memperkenalkan kembali kearifan lokal dari nenek moyang kita dengan memasak minyak dengan minyak kelapa. Apalagi potensi kelapa sangat banyak di Sultra yang bisa dimanfaatkan,” pungkasnya.
Penulis : Husni Mubarak