KENDARI, Tirtamedia.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Kadin provinsi Jawa Timur (Jatim) melaksanakan penandatanganan kerjasama Memorandum of Understanding (MoU), Kamis (23/06/2022).
Penandatanganan kerjasama itu disaksikan langsung Gubernur Sultra, Wakil Gubernur Jatim, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) provinsi Jatim, serta para pengusaha dari masing-masing pemerintah daerah (Pemda).
Kepala Disperindag Jatim, Drajat Irawan mengatakan penanda tanganan itu dilaksanakan, guna meningkatkan konektivitas perdagangan antara kedua provinsi dalam bentuk grup bisnis atau bisnis matching.
“Adapun tujuannya adalah bagaimana meningkatkan pemasaran dan memperluas daerah pasar antar provinsi, termasuk strategi industri perdagangan pariwisata dan investasi,” kata Drajat Irawan.
Sementara itu, Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang mengungkapkan melalui bisnis matching yang dilakukan, antar masing-masing pengusaha dari kedua Pemda, terjadi transaksi hingga Rp 118 miliar.
“Dalam pertumbuhan ekonomi pasca Covid-19 ini, kita harapkan bisa kembali membuka ruang investasi yang sebesar-besarnya. Dan menciptakan para pengusaha serta entrepreneur yang lebih profesional,” ujar Anton Timbang.
Adapun rincian transaksi yang dilakukan para pengusaha, dari masing-masing pemda melalui bisnis matching. CV Ayyash Mandiri Kendari dengan UD Riki Utama Jatim Komoditi Bandeng menghasilkan sekitar Rp 8 miliar.
CV Navya Nadyra IB Konsel dengan CV Jack Corporation Jatim komoditi Kopra sekitar Rp 8 miliar, KSP Gerbas samudera Pacific Kendari dengan UD Riki Utama Mandiri Jatim komoditi hasil kelautan dan perikanan Baby cumi, ikan layang sekitar Rp 17 miliar.
CV Nadine Azzahra Muna dengan UD.Riki Utama Mandiri Jatim komoditi ikan teri sekitar Rp 5 miliar, CV Navya Nadyra IB Konsel dengan CV Satriya Abdi Buana Jatim komoditi arang sekitar Rp 3 miliar.
PT Wonua Teknindo Lestari Baubau dengan CV Satria Abdi Buana Jatim komoditi arang batok Rp 7 miliar, UD Bombana Zakkir Group Bombana dengan CV Satriya Abdi Buana Jatim komoditi arang batok kelapa sekitar Rp 8.1 miliar.
“PT Cahaya Kurnia Celebes Kendari dengan PT Transformasi logistik Indonesia Jatim komoditi biji kacang mete sekitar Rp 3 miliar,” ungkapnya.
PT Unaaha Bumi Persada Konawe dengan PT Conbloc Indonesia Persada Jatim pembelian beton konstruksi dan investasi Rp 50 miliar
“CV Antho Jaya Perkasa Konsel dengan CV Jack Corporation komoditi kopra sekitar Rp 6,720 miliar,” pungkasnya.
Penulis : Husni Mubarak